Senin, 04 Maret 2013

Hobi Membiakkan Bibit Anggrek Rumahan


Di sebuah desa di Boja Kendal Jawa Tengah, ada seorang nenek yang ahli mengembangkan bibit anggrek hanya dengan menebar isi buah anggrek yang teksturnya sangat kecil seperti bedak. Dan hebatnya, dengan pembibitan konvensional itu, nenek tersebut telah mampu menangkap peluang usaha rumahan dengan baik dan bibitnya pun sudah banyak yang laku di pasaran.


Seiring dengan kemajuan teknologi, teknik-teknik konvensional seperti menebar isi buah anggrek di alam mulai dialihkan dengan bioteknologi seperti kultur jaringan. Sehingga yang tadinya biji disebar di alam mudah mati atau tersapu angin bisa dikendalikan karena tidak tergantung alam.

Meski istilah bioteknologi terdengar asing bagi sebagian orang, teknik ini disa dimanfaatkan sebagai peluang usaha rumahan. Jangan parno dulu dengan kata bioteknologi kultur jaringan, tak sedikit pengusaha kultur jaringan yang basic pendidikannya bukan dari agribisnis, biologi, ataupun sekolah menengah bidang pertanian. Seseorang dengan basic pendidikan komputerpun nyatanya dapat menjadi pengusaha yang memanfaatkan teknik kultur sebagai peluang usaha rumahan.Terutama bagi anda menyukai tanaman hias seperti anggrek, anda bisa mencoba peluang usaha rumahan dengan memproduksi bibit anggrek skala rumah tangga.

Bisakah usaha pembibitan anggrek dengan kultur jaringan yang pada laboratorium skala modern setidaknya memerlukan dana lebih dari 150 juta itu bisa menjadi peluang usaha rumahan dengan hanya 15 jutaan saja?
Jawabannya adalah bisa. Sangat bisa. Sebab peralatan inti seperti Autoclave yang berfungsi sebagai alat sterilisasi yang bertujuan mematikan mikroba dengan harga sekitar 18 juta dengan merk All American, jika untuk peluang usaha rumahan bisa diganti dengan presto. 

Begitu pula dengan Laminar Air Flow (LAF) yang digunakan sebagai meja steril untuk menebarkan ekspan/bahan tanam seperti biji ke dalam botol, yang harganya mencapai 19 juta, bisa digantikan dengan entkas (sebuah kotak kaca tertutup) yang harganya ratusan ribu saja. Sebagai bahan pertimbangan sebuah peluang usaha rumahan, berikut perkiraan estimasi modal yang dibutuhkan:

1. Presto berkisar 400 ribu, tergantung ukuran
2. Entkas 800 ribu, salah satunya bisa dibeli secara online di eshaflora.com, para pengusaha kultur cukup banyak yang memesan produk ke esha flora.
3. Peralatan tanam seperti pinset 10 ribu, scalpel (gagang pisau bedah) 40 ribu, mata pisau (blade) Rp 2.500.
4. Rak kultur. Bila dibuat dengan menyusun siku lubang yang harga permeternya sekitar 24 ribu, dengan pembuatan rak tingkat 5 habis sekitar 1,3 jutaan. Belum termasuk instalasi lampu neon dan kabel yang dibutuhkan.
5. Untuk pengganti AC karena suhu kultur baiknya 23-25 derajat celcius, bisa diakali dengan memasang kipas angin. Cara ini banyak diterapkan usaha rumah tangga pada peluang usaha rumahan yang bergerak di bidang kultur.
6. Modal lainnya adalah botol kultur, dari berbagai macam jenis botol, botol saus dan botol selai paling banyak diminati. 

Penggunaan botol selai memungkinkan kita bisa menaruh tanaman dalam botol dengan jumlah cukup banyak, tapi diperlukan pinset panjang yang harganya ratusan ribu. Sebab jika pinsetnya pendek tidak akan bisa menjangkau sampai ke pangkal botol. Tapi untuk masalah pinset, namanya juga peluang usaha rumahan, bisa diakali dengan memodifikasi pinset pendek yang ujungnya melengkung, memotong ujungnya lalu menyambungnya kedua bagian dengan kuningan setidaknya panjangnya mencapai 30 cm. Jangan terlalu panjang karena bisa tidak masuk ke presto saat sterilisasi. 

Kelemahan lain pemakaian botol saus dalam peluang usaha rumahan ini adalah sulit menemukan tutupnya karena memang jarang ada perusahaan yang memproduksi tutup botol saus dari plastik yang tahan panas. Untuk harganya berkisar 500-700 rupiah. Sedangkan botol selai dengan tinggi 9,5 cm dan diemeter 5,5 cm lebih mudah digunakan karena tidak begitu membutuhkan pinset panjang. Tutupnya plastik tahan panas pun telah banyak diproduksi, ditambah peletakannya tidak perlu dimiringkan seperti botol saus. Untuk harganya sekitar 700 rupiah, bisa dibeli di toko botol bekas, membeli botol kotor lebih cocok bagi anda yang mencari peluang bisnis rumahan dan ingin berhemat.

7. Sementara untuk bahan media dasarnya ada yang menjual dalam bentuk racikan dengan harga berkisar 70 ribu perliter. Untuk agarnya cukup pakai agar swallow dengan dosis 7.5 gram/liter

8. Alat dan bahan lain seperti sprayer, gelas ukur, cawan petri, kertas pH, fungisida, bakterisida dan alat penunjang lain bisa diperoleh di pasar atau toko kimia.
Peluang bisnis rumahan dengan aplikasi bioteknologi kultur jaringan dibutuhkan keahlian dan pengalaman, namun tidak perlu khawatir telah banyak pakar kultur jaringan yang bersedia membagi ilmunya dengan mengadakan berbagai pelatihan kultur jaringan.
Via ; bisnis ukm.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar