Mengoleksi mobil-mobilan die cast, ternyata bukan hanya sekadar hobi bagi para penggilanya. Selain menyuguhkan kenikmatan batin, die cast juga memberikan nilai investasi yang cukup tinggi. Bahkan, para penghobi die cast bisa meraup untung hingga belasan juta rupiah dalam satu kesempatan transaksi atau pameran.
Tak mengherankan jika penggila die cast seperti Mariano Nurman Achmad, rela berburu miniatur kendaraan ini hingga ke Singapura dan Thailand. Pasalnya, jika hobies (penghobi, red) memiliki die cast yang unik, langka dan menjadi buruan hobies lainnya, harga miniatur itu bisa melonjak tinggi dan berlipat dari harga semula.
Bayangkan saja, pria yang akrab disapa Nano ini pernah meraup untung hingga Rp16 juta ketika ia menjual 20 buah miniatur die cast miliknya yang terbilang langka. “Untuk mendapatkan untung segitu, saya harus bersabar dan menunggu waktu dua tahun,” ujarnya sembari tertawa lepas.
Die cast yang dijualnya kala itu adalah miniatur kendaraan HW Ghosbuster. Model mobil yang mengingatkan kita pada film Ghostbuster di era 90-an ini, menjadi incaran para penggila die cast karena bentuknya yang unik dan bernilai sejarah yang cukup tinggi.
Namun, tetap tidak semua miniatur mobil nilainya setinggi mobil tersebut. Selain keunikan, harga die cast juga dipengaruhi kondisi dan perawatan yang diberikan si empunya. “Karenanya, banyak juga yang enggan mengeluarkan mobil die cast dari kardusnya. Mungkin mereka takut cepat rusak dan menjaga agar tetap mulus,” kata dia.
Keuntungan yang didapat para penggila die cast, juga dipengaruhi inflasi nilai mata uang dolar. Layaknya berinvestasi di dunia saham, jika ingin mendapat keuntungan berlipat, hobies tentunya harus pintar-pintar melihat situasi ketika hendak membeli dan menjual.
Selain itu, ketertarikan nilai sejarah dengan daerah asal juga sangat mempengaruhi harga. Misalnya, miniatur mobil yang pernah beroperasi di Indonesia, tentunya akan lebih berharga jika dijual kepada penikmatnya di Indonesia. “Karena kenangan akan mobil itu sangat berarti bagi beberapa kolektor. Kalau di Eropa, mobil seperti Ferrari dan mobil sport lainnya yang lebih bernilai,“ terangnya.
Dengan alasan itu pula, Nano menanamkan nilai investasi kepada istrinya, dan mengajak keluarga untuk ikut menjadi penikmat hobi ini. Terlebih, selain nilai investasi, dengan menggemari hobi yang sama, timbul nilai kebersamaan di dalam keluarga.
Apalagi hobi die cast bernilai investasi tinggi untuk 20 sampai 30 tahun mendatang.“Makanya istri saya lebih suka saya menekuni hobi ini,” ucapnya. (*) Via : radar-bogor.co.id
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar